Gemantararaya.com(Kab.Bogor), Anggaran untuk Pertanian di Kabupaten Bogor banyak di programkan, apalagi di program Panca Karsa termasuk didalamnya Pertanian, bahkan bantuan Hibah atau Uang Tunai Kepada Para Petani, Hal ini disampaikan Oleh Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Gerindra, H.Adi Suwardi,S.E., kepada Wartawan Gemantararaya.com di ruang kerjanya, Selasa(10/11/2020).

H.Adi Suwardi juga mengatakan bahwa sistem Kelompok Tani(Poktan) juga dibentuk Pemerintahan Desa karena di SK kan oleh Kepala Desa.

” Bantuan untuk Program Pertanian banyak, jadi semua tersedia, apalagi di Program Panca Karsa kita termasuk didalamnya Pertanian.  Jadi Masyarakat, khususnya Petani harus Pro aktif, bisa melalui RT RW, karena memang Kades kan banyak yang harus diurusi, jadi harus aktif bertanya, aktif komunikasi” ungkapnya.

Foto: Seorang Nenek, Petani Penggarap yang belum pernah dapat bantuan Dinas Pertanian.

” Perlu peran Komunikasi Masyarakat dengan Kepala Desa, Camat, UPT Pertanian, UPT Perikanan dan Peternakan, banyak hal yang bisa dilakukan, yang paling penting keseriusan didalam melaksanakan berbagai kegiatan, apalagi terprogram, terkoneksi dan terintegrasi dengan Program Pemerintah oleh elemen Masyarakat, jadi disitu suka ada sistem Poktan(Kelompok Tani), Perikanan, UMKM, semua ada dan dari situ Poktan tersebut juga dibentuk Kepala Desa atau Pemdes karena di SK kan oleh Kepala Desa, artinya komunikasi, kalau ada bantuan Hibah, Uang tunai untuk Para Petani biasa buat alat segala macam, itu juga masuknya melalui Pemerintahan Desa Nantinya” ungkapnya lagi.

Saat ditanya apa saja Program Bantuan Pemerintah Kepada Para Petani, termasuk Para Petani Penggarap lahan tidur di Kabupaten Bogor dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian, bahak Dinas Perikanan Peternakan, H.Suwardi mengatakan Pemda sudah siapkan Anggarannya.

Foto:Lahan Petani yang belum pernah dapat Perhatian Dinas terkait.

” Kan gini..,lahan-lahan Kita di Kabupaten Bogor banyak lahan tidur, Pemda sudah siapkan Anggarannya yang tentunya terarah dan pasti, yang mana lahan tidur betul-betul bisa dimanfaatkan dan bisa ditanami untuk kepentingan Masyarakat demi mendongkrak Perekonomian atau daya beli, apakah pertanian yang sifatnya jangka pendek atau jangka panjang, tentunya Pemda juga siapkan berbagai  Bibit yang bisa dimanfaatkan seluruh Masyarakat, termasuk Peralatannya, tentunya ada mekanisme dan aturan yang ada apakah melalui UPT, Dinas, Musrembang, Reses dan sebagainya, sehingga dipastikan lahan-lahan tidur ini tidak ada lagi di Kabupaten Bogor, apalagi dalam masa Pandemi Covid-19 ini Masyarakat bisa memaksimalkan potensi yang ada, masalah bibit Pemda akan siapkan, inilah Perlunya Komunikasi dan Sinergitas Masyarakat dengan Pemdes,Camat dan UPT” Jelasnya.

H.Adi Suwardi juga mengatakan jangan sampai Program untuk Pertanian yang Programnya banyak malah tidak terserap secara maksimal dan saat Dewan Reses, Masyarakat Petani dipersilahkan ajukan Proposal.

” Kan sayanglah.., Program -program Anggaran itu kan banyak yang diprogramkan utuk Pertanian, Anggarannya tersedia, justru jangan sampai tidak terserap secara maksimal, makanya Minggu ini Dewan akan turun ke seluruh Wilayah di Dapil masing-masing saat Reses, hal itu bisa dimanfaatkan Masyarakat Petani pada saat Reses ajukan Proposal sesuai kebutuhan, apalagi kita sekarang gak banyak dialog, mungkin sebentar, ajukan Programnya apa, karena Reses itu kan bagian daripada Amanat Undang-undang yang dimungkinkan masuk dalam APBD, bisa dilakukan APBD Kabupaten, bisa APBDes, kan gitu.., semua serba mungkin karena Desa juga Anggarannya ada, itu sudah Milyaran ada Di Pemdes juga, artinya dimungkinkan untuk diprogramkan kalau memang itu dalam Musrembang bisa di Cover oleh Keuangan Desa,juga bisa diajukan di APBD, di APBD kita programkan didalam hasil musrembang, hasil Reses, termasuk Pokir, kan gitu,..semua mungkin untuk kepentingan Masyarakat, Nah..tinggal keseriusan, karen tidak sedikit yang mengajukan dari beberapa Tahun lalu, kemudian baru muncul. Jadi tidak hari ini diminta langsung dapat, jadi butuh waktu” katanya.

Ketika Wartawan Gemantararaya.com menanyakan apakah Para Petani Penggarap bisa ajukan Permintaan Kebutuhan Bibit, Pupuk, Obat-obatan bahkan Peralatan Pertanian langsung ke UPT Pertanian, H.Suwardi menjawab bahwa bisanya per Kelompok dan pakai Proposal.

” Biasanya Per Kelompok, ada Proposal per Kelompok Tani. Per Kelompok itu kan bisa 5 Orang, bisa 10 Orang atau 3 Orang. Tidak susah, harua ada kelompok, jadi seperti itu” jawabnya.

Menjawab Pertanyaan bahwa ada salah satu UPT yang mengatakan bahwa Progran bantuan Bibit dimasa Pandemi Covid-19 belum ada, H.Suwardi mengatakan banyak yang di Cancel karena masa Covid-19, tapi sekarang sudah pemuliham kembali.

” Banyak ya di cancel karena masa Covid-19, fokus penanganan Covid dan sekarang masa pemulihan dari berbagai sektor Ekonomi. Dari mulai UMKM, Pertanian dan sebagainya harus dilakukan pemulihan karena mereka sudah lama terdiam, tidak ada aktifitas dan sekarang kita pulihkan lagi supaya Ekonomi Rakayat Bangkit, sehingga Pemerintah pun menyiapkan Anggaran-anggaran untuk para Kelompok Tani atau Petani, UMKM termasuk dari Pemerintah Pusat” imbuhnya.

” Jadi,..komunikasilah Para Petani, bisa melalui RT RW, Komunikasi dengan Pemerintahan Desa, Pihak Kecamatan dan UPT, rajinlah menanyakan karena disana ada Leading Sektor yang mengurusi masalah Pertanian, Perikanan dan Peternakan dan lain sebagainya, datangi Pemdes dan Kecamatan karena disana ada Program-program, supaya kita tau apa saja itu Program, walaupun mungkin untuk beberapa Poktan, minimal kita tau, karena banyak Program yang diberikan Pemda Kabupaten Bogor, ditanya saja karena itu hak Masyarakat, semua harus transparan, intinya itu semua demi Kepentingan Masyarakat” tutupnya.(Marlon,S.E.).

By Admin