Gemantararaya.com(Kab.Bogor), Petani Miskin ini bernama Bapak.Umin( 70 Tahun),warga Desa Mampir, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, selama bertani Puluhan Tahun mengatakan tidak pernah mendapat bantuan dari Pemda Kabupaten Bogor,Khususnya Dari UPT Pertanian Gunung Putri atau Dinas terkait.

Foto: Gubuk Pak.Umin

Kakek tua renta ini juga merasa tidak pernah didaftarkan atau terdaftar di salah satu Kelompok Tani(Poktan) setempat, meski sesuai keterangan Kepala UPT Pertanian Gunung Putri, Nulianti Ayuni, dari hasil Konfirmasi Wartawan Gemantararaya.com,Rabu(18/11/2020), bahwa Pak.Umin merupakan Anggota Kelompok Tani(Poktan) setempat di wilayah Desa Mampir,Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, dan Pak.Umin pun menyangkal dan membantahnya karena merasa tidak dilibatkan dan mengatakan itu keterangan sepihak dari hasil penelusuran Petugas Penyuluh UPT Pertanian Gunung Putri dilapangan. Pak.Umin mengatakan tidak ditemui langsung Pihak Penyuluh UPT melainkan menemui Pihak lain.

” Saat saya ke Gubuk Pak Nusi, katanya ada Petugas Penyuluh dari UPT Pertanian Gunung Putri nanyain saya(Pak.Umin,red), padahal saya ada, tapi saya tunggu-tunggu, Penyuluhnya bukannya datang ke Gubuk saya,padahal dekat dari Gubuk Pak.Nusi” ungkapnya.

Pak.Umin juga mengatakan belum pernah dimasukkan ke Kelompok Tani(Poktan) setempat sesuai Keterangan Kepala UPT Pertanian Gunung Putri,Nulianti dari hasil laporan Penyuluhnya.

” Belum, belum pernah saya masuk Kelompok Tani, nama Potan nya saja saya gak tau. Saya Boro-boro tanda tangan, ketemu RW manan(Mantan RW) saja gak Pernah, dan Saya belum pernah memberikan KTP dan KK karena tidak pernah diminta, mungkin itu tulis tonggong Pak, kata Orang sini” jelasnya.

Masih menurut Pak.Umin, bahwa dia belum pernah dapat bantuan Pertanian dalam bentuk apapun, baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Daerah,bahkan UPT pertanianm

” Boro-boro, belum pernah dapat bantuan sampai saat ini dimasa Covid-19 yang menambah susah kehidupan saya, kalau saya terdaftar di Kelompok Tani, kalau ada bantuan Pemerintah, kan saya sebagai Anggota harusnya dapat, tapi bagaimana dapat, saya saja merasa gak pernah didaftarkan dan dilibatkan di kelompok Tani, kalau pun ada Poktan disini, Saya pun gak tau namanya apa”jawabnya.

” Tadi saya dapat info, RW Emis(Mantan) katanya dipintai KTP dan KK , tapi dia juga gak tau nama Kelompok Tani nya,sama seperti saya karena saya gak pernah dapat informasi apapun tentang masalah bantuan Petani. Kalau nama Saya terbukti ada yang catut, menyalahgunakan untuk kepentingan Pribadi atau Kelompok tertentu, ya saya akan Lapor, saya siap lapor, karena tanpa sepengetahuan saya, itukan sama saja Melanggar aturan meski saya bodoh dan gak sekolah, Saya berharap ada keadilan” jawabnya lagi.

Sementara salah satu Warga,yang juga Petani bernama Bapak Anen Kepada Wartawan Gemantararaya.com, Rabu(18/11/2020),menerangkan bahwa dirinya juga dimintai KTP oleh RW Manan(Mantan), untuk dimasukkan ke Poktan.

” Saya dimintai RW Manan KTP, katanya mau dimasukkan ke Kelompok Tani, sudah 2 Tahun lamanya, baru pernah dikasih bibit Padi sebanyak 5 Kg selama ini, kalau Pupuk saya beli dari Pak.Manan, belum lama saya beli Urea 1 Kuintal, Poska 3 Kuintal, total 4 Kuintal, belinya 270 ribuan, kemarin kan saya ada 2,5 Juta, dan sudah saya bayarkan, Selama 2 Tahun saya kasih KTP, Traktor baru sekali saya dikasih dan saya beli solarnya, traktornya Merk Yanmar, itu Bantuan Tahun 2019″ terangnya.

Saat ditanya darimana biasanya dapat Pupuk Kimia dan apakah pernah tau ada Bantuan Pupuk dari Pemerintah, Pak.Anen Menjawab dari Kubang dan pernah lihat Pupuk datang 2 Ton 2 Ton.

” Pupuk nya dari Kubang, H.Adul, pernah ada Pupuk 2 Ton 2 Ton, jadi semua 4 Ton turun, dari H.Adul tebus SK nya lalu dijual lagi oleh RW Manan” ujarnya

Ketika ditanya lagi, apakah seharusnya Petani dapat bantuan Pupuk, Pak.Anen menjawab kudunya.

” Kudunya ya begitu” pungkasnya.

Kepala UPT Pertanian Gunung Putri, Nulianti Ayuni, saat dikonfirmasi Wartawan Gemantararaya.com terkait keberadaan Pak.Umin sebagai Petani yang tidak pernah dapatkan Bantuan apapun dari Pemerintah,Khusunya dari UPT dan Dinas terkait, Rabu(17/11/2020), Nulianti mengatakan kalau gak salah ada Poktannya.

” Kalau gak salah ada Pak Poktannya, tapi saya periksa dulu dan kalau bantuan hanya untuk Kelompok Tani tidak Perorangan” jawabnya singkat.

Ketika Wartawan Gemantararaya.com mengkonfirmasi perihal bahwa Pak.Umin sebagai Petani yang sudah Puluhan tahun tidak pernah dapat bantuan Pertanian dari Pemerintah dan Tidak dilibatkan dalam Poktan meski Pak.Umin sangat menginginkan dilibatkan, Selasa(17/11/2020), keesokan harinya, Rabu(18/11/2020) baru dijawab Nulianti dan mengatakan bahwa Pak.Umin merupakan Anggota Kelompok Tani setempat,meski Pak.Umin membantahnya karena merasa tidak pernah dilibatkan.

” Bapak, maaf,…ternyata Pak.Umin itu Anggota Kelompok Tani(Poktan) setempat, ada petugas lapangannya, malah sudah ketemuan juga dengan kelompoknya perihal pembentukan kelompoknya.” Katanya.

Wartawan Gemantararaya.com pun memperjelas lagi bahwa keterangan Kepala UPT Pertanian Gunung Putri yang mengatakan bahwa Pak.Umin  Anggota Poktan merupakan Klaim sepihak, yang mana Petugas Penyuluhnya bukannya menemui Pak.Umin sebagai Pihak yang mempertanyakan, malah menemui Pihak lain, Nulianti mengatakan bahwa itu bukan kemauan Pemerintah tapi dari Kelompoknya sendiri.

” Ya, Pak, itu bukan kemauan dari Pemerintah tetapi dari kelompoknya sendiri, tapi kita sudah mempunyai solusi perihal pembentukan atau pembinaan kelompok, nanti ada perugas tersendiri dari penyuluhnya pak” imbuhnya.

Dalam hal Keterbukaan Informasi Publik, khususnya kepentingan Petani terkait bantuan-bantuan Pemerintah supaya tidak ada Oknum yang menyelewengkan bantuan tersebut, sehingga dibutuhkan Transparansi, karena bisa saja ada dugaan Penyalahgunaan Oleh Oknum, karena Pak.Umin merasa tidak pernah dapat bantuan dan ada dugaan Klaim sepihak bahwa katanya sudah merupakan Anggota Poktan, Nulianti menjawab sudah memanggil Ketua Poktannya, meski saat ditanya apa nama Poktan nya tapi belum dijawab Nulianti sampai berita ini diterbitkan.

” Saya sudah Panggil Ketua Poktannya, mungkin kamis apa jumat ketemu dengan petugas lapangan sehingga semua menjadi clear dari kedua belah pihak” pungkasnya.

Dengan adanya persoalan ini, dimana Pak.Umin yang merupakan Petani yang sudah Uzur dan miskin serta  sudah Puluhan tahun jadi Petani yang tidak pernah dapat Bantuan dan Perhatian Pemerintah. Baik Pusat, Provinsi dan Pemda, meminta kepada Bupati Bogor melalui Dinas terkait supaya diberikan Bantuan Pertanian, baik Bibit, Pupuk, Obat-obatan bahkan Traktor, Kartu Petani, serta dilibatkan dalam Kelompok Tani yang selama ini tidak mengetahui Keberadaan Poktan ditempatnya, demi meringankan beban hidupnya dimasa Pandemi Covid-19 ini yang telah membuatnya semakin terpuruk sebagai seorang Petani miskin.(Marlon,S.E.).

By Admin