Masyarakat dari 2 Kecamatan di Dairi Unjuk rasa Berharap Pemkab Dairi Berikan Solusi atas Masalah Yang dihadapi
Gemantararaya.com, Dairi Sumut – Ribuan warga berunjuk rasa di jalan Sisingamangaraja Sidikalang, 22/04/2021 mereka meminta Pemkab Dairi segera cari solusi atas lahan mereka yang di klaim milik PT. Gruti. Masyarakat dari 2 kecamatan yaitu Sumbul dan Parbuluan kurang lebih setahun mereka berjuang mati-matian memperjuangkan hak milik mereka yang diwarisi turun temurun, namun sangat disayangkan bupati Dairi maupun Ketua DPRD tidak bisa hadir dalam unjuk rasa tersebut.
Salah seorang warga tidak bersedia namanya disebut ketika diminta keterangan terkait ketidak bersediaan bupati kabupaten Dairi dalam unjuk rasa tersebut, selaku yang dipercayai rakyat bupati Dairi dan DPRD sebagai bapak rakyat, kami merasa kecewa dan kesal, ini kedua kali kami unjuk rasa dalam minggu ini pak,” ujarnya. Demi memperjuangkan hak dan menunggu janji bupati Dairi, kami hadir disini menahan hujan dan panas untuk menagih janjinya sebagai bapak rakyat.
Kenapa kami disambut oleh bapak Polisi, kenapa bukan bapak rakyat yang menerima kehadiran kami,”ujarnya.
Dengan tidak bersedianya bupati dan DPRD terjun merespon unjuk rasa ini mereka menganggap bahwa tidak berpihak kepada rakyat sehingga menimbulkan mosi tidak percaya dari rakyat.
Unjuk rasa yang dihadiri langsung oleh Junimart Girsang, SH, MH anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan. Menurut Junimart saya senang atas kedatangan masyarakat menyampaikan aspirasinya ke pemerintah kabupaten Dairi dengan tertib dan tidak anarkis, sebelumnya memang saya sudah menerima perwakilan dari masyarakat yang memiliki masalah ini di Jakarta,” pungkasnya.
Tolong kasih saya waktu untuk menyelesaikan masalah ini bersama Pemkab Dairi dan PT Gruti
mudah-mudahan bupati kita bisa menampung aspirasi masyarakat. Saya akan jumpai PT. Gruti dan akan menyelesaikan persoalan ini serahkan pada saya, doakan mudah-mudahan cepat selesai, “ujarnya.
Dengan berupaya menenangkan hati masyarakat yang unjuk rasa Junimart Girsang ajak masyarakat bernyanyi kemudian ditutup dengan doa bersama, bubar dengan aman dan tentram.
Penulis : L.H
Editor : Redaksi