Rapat teknis pemindahan makam yang terkena relokasi pengerjaan Tol Cimanggis -Cibitung dilaksanakan Aula Kantor Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri,Jumat ( 17/02/2023) yang dihadiri Muspika Kecamatan Gunungputri dan jajaran nya, termasuk Pihak PPK Kmenterian PUPR Pusat.
Kepala Desa Nagrak, Agus Sahrudin dalam rapat menyampaikan perlunya pembahasan ini di informasikan kepada masyarakat dan segara di koordinasikan tim pelaksana.
” Hal ini.perlu disampaikan dan diinformasikan kepada masyarakat dan segera dikoordinasikan oleh tim pelaksana, bukan hanya saja panitia tapai kepada semua tim agar benar-benar melaksanakan tugas apa pun itu” ungkap Agus.
” Harus dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan sesama panitia, ahli tehniks dan juga ahli waris makam agar terlaksana dengan baik dan cermat”lanjut nya.
Adit, Perwakilan dari PPK PUPR Pusat mengatakan pada prinsipnya siap mendukung.
” Pada prinsipnya kita siap mendukung tim pelaksana relokasi makam Kampung Cohak Desa Nagrak Kecamatan Gunung Putri. Adapun proses pemindahan makam oleh tim pelaksana dari Tim pembinaan maupun kontraktor siap membantu dan mensupport karena makam ini ada di area Tol Cimanggis-Cibitung” Jelas Adit.
” Proses pemindahan nya ada akses sendiri lokasi nya kurang lebih dekat dengan mesjid dan yang jadi prioritas pihak PUPR adalah nanti dibagi beberapa cluster seperti contoh pemakaman di pondok Rangon karena penyediaan lahan nya luas, kurang lebih 2497 makam dan sebelum lebaran kita prioritas pembangunan akses jalan tol untuk nantinya dipakai akses jalur mudik dan oleh karena itu makam sudah harus segera dipindahkan” imbuh nya.
Ditempat yang sama, Kapolsek Gunung Putri, Kompol. Bayu Tri Nugraha Hidayat,S.E,SIK,M.M., mengatakan pelaksana harus tegas agar terlaksana sesuai deadline.
” Pelaksana harus tegas agar terlaksana sesuai Deadline dan sudah menjadi tugas saya an Danramil untuk mengkawal kegiatan ini untuk mencegah adanya hambatan dalam pelaksanaan nya” terang Kapolsek.
” Oleh karena itu, sudah jelas peraturan nya, Tim pengerjaan nya, Saksi dan seperti apa nantinya harus duduk bersama dan dimusyawarahkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan” Pungkasnya. (Dewi).